Pages

Jumat, 30 Maret 2012

KARYA ILMIAH TENTANG"PENTINGNYA PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH"



        KARYA ILMIAH
“PENTINGNYA PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH”


                                                          












DIBUAT OLEH :

Ø FALAH ACHMAD BAGUSTI






 KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji serta syukur kehadirat ALLAH SWT, Karunia dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Pentingnya Pembangunan Berwawasan Lingkungan”
           Adapun tujuan kami membuat karya limiah ini sebagai bahan acuan dan evaluasi agar kita termotivasi untuk menjaga lingkungan sekitar lingkungan sekolah sesuai dengan norma-norma yang berlaku di lingkungan, demi kelangsungan proses belajar mengajar yang kondusif.
           Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak azwar isahak selaku guru bahasa Indonesia dan semua pihak yang telah memungkinkan karya ilmiah ini dibuat.

           Dalam hal ini kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dalam proses pembuatan karya ilmiah ini.  Untuk itu kami mengharapkan saran dari berbagai pihak sehingga membawa hasil yang maksimal seperti apa yang kita harapkan . semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembacanya.

                                                                                    Babakan Madang, 26 Februari 2012
           
                                                                                               




ABSTRAK
Sekolah merupakan tempat menimba ilmu, atau menggapai mimpi untuk meraih cita-cita yang di inginkan. Untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif, diperlukan tempat yang nyaman.
 Banyak faktor yang menyebabkan nyaman atau tidaknya proses belajar mengajar yang kondusif, salah satunya system pembangunan sekolah yang berwawasan lingkungan.  Oleh karena itu dibutuhkan gedung sekolah dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Jika pembangunan berwawasan lingkungan di setiap sekolah diterapkan, tentu ini akan menunjang efektifitas proses belajar mengajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati tata letak pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan di sekolah, khususnya SMA Negeri 1 babakan madang sebagai bahan penelitian.









                                                 BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar belakang
  Latar belakang disusunnya karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas.  Karya ilmiah ini membahas tentang pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan perbincangan yang sedang hangat dibicarakan oleh warga sekolah. Pembangunan berwawasan lingkungan diterapkan dalam penanggulangannya. Disini penulis berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan topic yang akan diperbincangkan.
1.2     Permasalahan

permasalahan yang diambil adalah:

1.      apa pengertian dari pembangunan berwawasan lingkungan ?
2.      apakah sekolah SMAN 1 babakan madang telah menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan ?
3.      Apa saja akibat yang ditimbulkan dari ketiadaan pembangunan sekolah berwawasan lingkungan?
4.      Bagaimana cara mengatasinya?

1.3     Tujuan
                Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.      Sebagai bahan sosialisasi pembangunan berwawasan lingkungan
2.      Untuk memberikan gambaran kepada siswa/siswi dalam pengendalian kerusakan di lingkungan sekolah

1.4     Manfaat penelitian
      Manfaat dari penyusunnan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.      Agar siswa/siswi dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan tentang pembangunan berwawasan lingkungan.
2.      Agar siswa/siswi dapat menerapkan cara-cara dalam penanggulangan masalah lingkungan disekolah dengan sekolah.







       BAB II
           Landasan Teori
2.1  Ringkasan Materi
Sejak tahun 1950-an masalah lingkungan mendapat perhatian serius, tidak saja dari kalangan ilmuwan, tetapi juga politisi maupun masyarakat umum. Perhatian tersebut tidak saja diarahkan pada terjadinya berbagai kasus pencemaran terhadap lingkungan hidup tetapi juga banyaknya korban jiwa manusia.  Kesadaran umat manusia akan masalah lingkungan hidup semakin meluas yaitu dengan diadakannya Konferensi PBB tentang lingkungan hidup manusia di Stockholm, Swedia tanggal 5-16 Juni 1972. Konferensi ini merupakan perwujudan kepedulian bangsa-bangsa di dunia akan masalah lingkungan hidup dan merupakan komitmen prima bagi tanggung jawab setiap warga negara untuk memformulasikannya dalam setiap kebijaksanaan pengelolaan lingkungan hidup. Hasil dari konferensi ini adalah : (1) Deklarasi tentang Lingkungan Hidup Manusia, terdiri atas mukadimah (Preamble) dan 26 prinsip dalam Stockholm Declaration ; (2) Rencana Aksi Lingkungan Hidup Manusia (Action Plan) yang terdiri dari 109 rekomendasi. Deklarasi dan rekomendasi dari konferensi ini dapat dikelompokkan menjadi lima bidang utama yaitu pemukiman, pengelolaan sumber daya alam, pencemaran, pendidikaan dan pembangunan. Deklarasi Stockholm juga menyerukan agar bangsa-bangsa di dunia mempunyai kesepakatan untuk melindungi kelestarian dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup bagi kehidupan manusia. Konferensi yang mencetuskan Deklarasi Stockholm tersebut melahirkan konsep ecodevelopment. Pencetus konsep ini adalah Maurice Strong yang kemudian dipopulerkan oleh Ignacy Sachs yang memberikan definisi sebagai berikut :
Sejalan dengan gagasan ecodevelopment tersebut maka pembentukan WCED (World Commission on Environment and Development) oleh PBB tahun 1983 mempunyai     andil yang sangat besar dalam merumuskan wawasan lingkungan dalam pembangunan di     semua sektor. Pendekatan yang dilakukan WCED terhadap lingkungan dan pembangunan      dari 6 (enam) aspek yaitu : keterkaitan, berkelanjutan, pemerataan, sekuriti dan resiko  lingkungan, pendidikan dan komunikasi serta kerjasama internasional.
Disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam jelas mengandung resiko terjadinya perubahan ekosistem yang selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik yang bersifat negatif maupun yang positif.
Oleh karena itu, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan seharusnya selain berwawasan sosial dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
Bagaimana pentingnya pembangunan yang memperhatikan lingkungan sangatlah penting kaitannya dalam kenyamanan proses belajar mengajar
  2.2 pengertian
     lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya.



BAB III
PEMAPARAN
1.      Kondisi  di lingkungan sekolah SMAN 1 Babakan Madang            
·         Kelas
Ruangan kelas yang digunakan berjumlah  8 buah, yang terdiri dari 3 kelas X (X-1, X-2, X-3 ), 2 kelas XI (XI-IPA, XI-IPS), 3 kelas XI (XII-IPA, XII-IPS1, XII-IPS2).
Kondisi lingkungan untuk kelasX-1, X-2, dan X-3 cukup baik. Tergantung bagaimana perawatan kelas dari diri masing-masing siswa .  untuk kelas XI-IPA memiliki fasilitas yang cukup lengkap. namun yang menjadi kendala bagaimana kondisi lingkungan di belakang kelas tersebut , yaitu terjadinya longsor sehingga meretakkan dinding kelas yang mengakibatkan ketika hujan datang molekul air meresap ke celah dinding dan menggenangi ruangan kelas. Hal ini juga sangat membahayakan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sedang berlangsung.
Untuk kelas XI-IPS, XI-IPA, XII-IPS1, dan XII-IPS2 boleh dikatakan adalah tata ruang yang sangat sempurna dan sangat kondusif untuk proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, Letaknya pun cukup baik dimana pemandangan eksotis tersaji.
·         Kantin sekolah
Kantin merupakan tempat untuk melepas dahaga setelah lelah menuntut ilmu.  kondisi yang ada di kantin saat ini masih jauh dari harapan. Tempatnya kotor dan becek ketika hujan dan dekat dengan sumur resapan air membuat kantin di sekolah seperti kurang diminati untuk di datangi. Untuk itu perlu dicari solusi bersama bagaimana memposisikan kantin yang baik.
·         Toilet
Kondisi lingkungan toilet di lingkungan SMAN 1 Babakan Madang sangat buruk . banyak sekali kekurangan yang terjadi di dalam. Karena toilet yang tersedia hanya 3 . 2 toilet untuk siswa dan 1 toilet untuk guru.  terkadang pula siswa menggunakan toilet guru karena ada salah satu toilet yang rusak atau tidak ada airnya.
Sebenarnya ada 2 toilet yang berlokasi di sebelah kelas XI-IPS. mungkin karena letaknya yang mengharuskan kita untuk pergi ke lantai atas tak ada yang mengunjungi toilet tersebut dan akhirnya tidak terawat.
·         Ruang guru
Nasibnya tak jauh berbeda dengan kelas XI-IPA. Mungkin dikarenakan letaknya yang bersebelahan. Ruangan guru sering tergenang air ketika hujan datang. Ini karena tidak adanya sluran air yang mencegah turunnya air dari dataran tinggi di belakangan ruangan
·         Lapangan sepakbola & voli
Kondisinya sangat baik, tergantung bagaimana cara pemeliharaan warga sekolah dan limgkungan sekitar
·         Jalan
Kondisi jalan cukup baik. Sangat memperhatikan kondisi lingkungan yang berada disekitarnya
2.Akibat tidak diperhatikannya pembangunan sekolah berwawasan lingkungan.
Tidak diperhatikannya pembangunan sekolah dengan konsep berwawasan lingkungan memberikan efek yang sangat nyata bagi keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah,  yaitu :

·      kurang efektifnya proses belajar mengajar di sekolah
·      Terjadinya kerusakan lingkungan
·      Buruknya struktur lingkungan
·      Saluran air yang kurang memadai
·      Toilet yang tidak layak
·      Terjadinya longsor
·      Lantai menjadi tergenang akibat kurangnya resapan air
·      Jalanan mejadi tergenang

3.    Cara mengatasi/menanggulangi akibat dari pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan

Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga sekolah untuk turut berperan serta mengatasi akibat dari pembangunan sekolah yang tidak berwawasan lingkungan.  Meskipun sejujurnya ini adalah kesalahan fatal dari konsep pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Kita harus melakukan pencegahan  Yaitu dengan cara :

·         Tanah yang curam dibuat terasering agar tanah tersebut tidak longsor.
·         Membuat saluran air, agar air tersebut tidak tergenang.
·         Membuat sumur resapan air
·         Melakukan penanggulan terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi di sekolah
·         Melakukan pengendalian lingkungan.
·         Melakukan penanaman pohon di sekitar pekarangan kelas yang  gunanya untuk tempat resapan air
                       Mungkin masih banyak lagi cara pencegahan atau penanggulangannya,                                 kita sebagai warga sekolah tentunya harus menyadari betapa pentingnya        menjaga lingkungan dan keserasian lingkungan sekitar. Jika sekolah kita bersih, indah, nyaman dan asri itu akan sangat memberi nafas positif, tentunya dalam kegiatan belajar mengajar
                      






BAB IV
PENUTUP
4.1  Penutup
   Dampak dari tidak diperhatikannya pembangunan berwawasan lingkungan memang sangat banyak. Secara langsung dan tidak langsung pada manusia dan lingkungan sekitar kita. Secara langsung yaitu ketidaknyamanan proses belajar mengajar di sekolah, secara tidak langsung yaitu merusak ekosistem lingkungan sekitar. Kerusakan lingkungan sangat sulit dicegah, namun sebelum terjadi kerusakan lingkungan, sebaiknya kita mengkaji tata letak pembangunan gedung sekolah agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Mulai dari buruknya saluran air, toilet yang kumuh, hingga longsor yang mengakibatkan hampir sebuah gedung kelas roboh. Semua tergantung bagaimana konsep sebuah pembangunan.

4.2  Kesimpulan

Sekolah merupakan tempat menimba ilmu, atau menggapai mimpi untuk meraih cita-cita yang di inginkan. Untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif, diperlukan tempat yang nyaman.  Sekolah yang nyaman membutuhkan sebuah pembangunan yang berwawasan lingkungan .
Pembangunan pada dasarnya adalah mengubah lingkungan dengan tujuan mengambil manfaat dari lingkungan itu dan mengurangi atau memperkecil resiko lingkungan.
4.3  Saran

Sebaiknya setiap ada suatu pembangunan harus melihat lingkungan sekitar, apakah dampak yang akan ditimbulkan berikutnya dari pembangunan tersebut. Karena pada umumnya sebuah pembangunan sekolah haruslah sebuah tempat yang bersifat nyaman, indah, asri, dan tertata dengan baik. Disinilah dibutuhkan sebuah pembangunan yang berwawasan lingkungan. 





DAFTAR PUSTAKA


   

                     Lampiran









Tidak ada komentar:

Posting Komentar