Pages

Rabu, 14 Maret 2012

MESSI DAN EJEKAN "SI KUTU"

KOMPAS.com — Kehebatan dan kelihaian Lionel Andres Messi di lapangan hijau tak perlu diragukan lagi. Penyerang Barcelona ini bisa berlari dengan sangat lincah hingga menyulitkan barisan pertahanan lawan. Dalam setiap penampilannya, Messi selalu terlihat haus gol. Namun, baginya, tak penting mencetak gol. Yang penting bisa berlari dan ada gol yang tercipta untuk timnya.

Jadi, rasanya pantas jika pemain kelahiran 24 Juni 1987 itu dijuluki "Si Kutu". Tubuh kecil, permainan yang lincah dan brilian, kecepatan yang di atas rata-rata, dan sulit dikontrol, membuatnya wajar menyandang predikat demikian.

Lihat saja, dalam dua laga terakhir Barcelona, Messi mengoleksi tujuh gol. Quintrick dicetaknya saat tim berjuluk "Blaugrana" itu menghantam klub asal Jerman, Bayer Leverkusen, dengan skor 7-1 di ajang sepak bola paling bergengsi di Eropa, Liga Champions, 7 Maret lalu. Sementara itu, dalam laga La Liga terakhir melawan Racing Santander, sepasang gol yang memenangkan Barcelona diborong oleh Messi.


"Ejekan" dari sang kakak

Jika Anda berpikir bahwa julukan "Si Kutu" diberikan kepada Messi karena kemampuan dan prestasinya, ternyata tidak demikian. Julukan itu pada awalnya justru diberikan oleh kakak pertama Messi, Rodrigo. Dia sering memanggil pemain asal Argentina itu dengan sebutan dalam bahasa Spanyol, "La Pulga", karena tubuh Messi yang lebih kecil dibanding teman sebayanya saat berusia delapan tahun.

Penyerang kelahiran Rosario Argentina itu memang menderita kelainan hormon sejak kecil. Kondisi ini pun sempat menyulitkan karier sepak bolanya.

Seperti dikutip dari Soccernet, "Si Kutu" sempat ditolak oleh klub besar Argentina, River Plate, karena mahalnya biaya pengobatan kelainan hormon Messi yang sampai 500 poundsterling atau sekitar Rp 7 juta per bulan. Namun, jalan tetap terbuka.

Saat Messi berusia 12 tahun, saudaranya yang berada di Catalunya mendaftarkan Messi untuk mengikuti uji coba di Barcelona FC. Messi pun kemudian bergabung dengan U-14 Barcelona pada tahun 2000. Dia sangat beruntung karena semua biaya perawatannya ditanggung oleh klub.


"Si Kutu" jadi "raksasa"

Tim medis pernah memvonis Messi tak bisa bertambah tinggi lebih dari 140 cm. Namun sekarang, di usianya yang ke-24, tinggi Messi sudah mencapai 169 cm. Semenjak bermain untuk tim, di pertandingan perdananya, Messi berhasil mencetak lima gol dan terus mencetak gol dalam laga-laga selanjutnya.

Dia sudah mengantarkan Barcelona mengoleksi lima gelar La Liga, satu trofi Copa del Rey, dan tiga trofi Liga Champions. Messi bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia atau penerima penghargaan Ballon d'Or dalam tiga tahun berturut-turut.

"Si Kutu" sudah bermetamorfosis menjadi "Kutu Raksasa" yang terkenal di seluruh dunia. Kegigihannya menjadi inspirasi di seluruh belahan dunia. Dia membuktikan bahwa kelainan hormon yang dideritanya tak menghambat karier sepak bolanya.

Messi tak lagi pusing dengan kelainan hormonnya. Kini, bahkan dia yang menyulitkan lawan-lawannya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar