KARYA ILMIAH
“PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG”
DIBUAT OLEH :
Ø FALAH
ACHMAD BAGUSTI
SMA NEGERI 01 BABAKAN
MADANG
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan
puji serta syukur kehadirat ALLAH SWT Dan tentunya dengan karunia-Nya jualah
penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini pada waktunya. Shalawat
beriring salam tak puas-puasnya kita kirimkan kepada junjungan alam Nabi Besar
Muhammad SAW, karena hanya dengan petunjuknya dan segala usaha upaya beliau,
kita dapat rasakan kehidupan yang berbudaya, beraturan dan menjadikan kita
makhluk yang lebih mulia dihadapan Tuhan.
Dalam hal ini kami menyadari bahwa
banyak sekali kekurangan dalam proses pembuatan karya ilmiah ini jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kami mengharapkan
saran dari berbagai pihak sehingga membawa hasil yang maksimal seperti apa yang
kita harapkan . semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembacanya.
Babakan
Madang, 25 Maret 2012
DAFTAR ISI
Kata
pengantar……………………………………………………………...i
Daftar
Isi……………………………………………………………………ii
Abstrak……………………………………………………………………..iii
BAB I Pendahuluan
1.Latar
Belakang…………………………………………………………...1
2.Permasalahan…………………………………………………………….1
3.Tujuan……………………………………………………………………1
4.Manfaat
penelitian……………………………………………………….1
BAB II Landasan Teori
1.Ringkasan
Materi………………………………………………….……..2
2.Pengertian……………………………………………….………….........3
BAB III Pemaparan
1.pembuatan telur asin
rasa bawang…………………………....………….5
BAB IV Penutup
1.
Penutup………………………………………………………………….6
2.Kesimpulan………………………………………………………………6
Daftar
pustaka…….…………………………………..………………….7
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Latar
belakang disusunnya karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas untuk melakukan
penelitian dari Pembina KIR SMAN 1 BABAKAN MADANG .
1.2
Rumusan masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan telur asin ?
2.
Bagaimana cara membuat telur asin rasa bawang ?
3.
Terjadi proses apakah dalam pembuatan telur asin rasa
bawang ?
1.3
Tujuan
1.
sebagai eksperimen telur asin dengan farian rasa bawang
1.4 manfaat
1. mengetahui proses pembuatan telur asin rasa
bawang
2. mengetahui kandungan di dalam telur asin
rasa bawang
BAB
II
Landasan
Teori
1.1 Ringkasan
Materi
Mekanisme Transpor pada Membran
Gerakan zat melalui membran dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerakan pasif yang tidak menggunakan energi dan gerakan aktif yang memerlukan energi, yang termasuk gerakan pasif adalah difusi dan osmosis, sedang yang termasuk gerakan aktif adalah transpor aktif, endositosis, dan eksositosis.
Gerakan zat melalui membran dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerakan pasif yang tidak menggunakan energi dan gerakan aktif yang memerlukan energi, yang termasuk gerakan pasif adalah difusi dan osmosis, sedang yang termasuk gerakan aktif adalah transpor aktif, endositosis, dan eksositosis.
Difusi
Di dalam sel terjadi peristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai kesamaan konsentrasi. Peristiwa tersebut dinamakan difusi. Di tingkat sel, difusi bermacam bahan, termasuk air terjadi terus menerus dan di mana-mana. (Frank B. Salisbury & Cleon W. Ross, 1995 : 32).
Osmosis
Selain difusi di dalam sel juga terjadi osmosis, yaitu perpindahan melekul air melalui selaput semipermiabel dari larutan yang hipotonis (kepekatan rendah) ke larutan hipertonis (kepekatan tinggi).
Transpor Aktif
Perpindahan zat melalui membrane selektif permiabel dari tempat yang konsentrasi zatnya rendah ke tempat yang konsentrasi zatnya tinggi menggunakan energi (ATP) dan enzim pengangkut (protein carier) dinamakan transpor aktif. Transpor aktif melawan
gradien konsentrasi suatu zat. Contohnya pompa Na+, K+.
Senyawa yang berupa karbohidrat agar dapat diserap harus dipecah atau disederhanakan dahulu menjadi monosakarida, seperti fruktosa, glukosa dan galaktosa. Senyawa-senyawa tersebut masih bersifat pasif sehingga sukar diserap oleh sel. Untuk itu harus diaktifkan lebih dahulu dengan menggunakan energi yang tersimpan di dalam sel berupa energi kimia yang disebut ATP (Adenosin Tri Phospat).
Untuk membebaskan energi ATP diperlukan enzim tertentu sehingga terbatas energinya berupa 1 mol phospat sehingga sisanya berupa ADP (Adenosin Diphospat). Peristiwa inilah yang disebut transpor aktif.
Endositosis dan Eksositosis
Endositosis dan eksositosis dapat terjadi pada organisme bersel satu seperti Amoeba dan Paramaecium dan sel-sel tertentu dari tubuh Vertebrata misalnya sel darah putih. Karena bersel satu itulah zat-zat padat atau tetes-tetes cairan dimasukkan dan dikeluarkan melalui membran sel. Proses memasukkan zat-zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran sel disebut dengan endositosis sedangkan proses mengeluarkan zat-zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran sel disebut eksositosis.
Endositosis dan eksositosis dapat terjadi pada organisme bersel satu seperti Amoeba dan Paramaecium dan sel-sel tertentu dari tubuh Vertebrata misalnya sel darah putih. Karena bersel satu itulah zat-zat padat atau tetes-tetes cairan dimasukkan dan dikeluarkan melalui membran sel. Proses memasukkan zat-zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran sel disebut dengan endositosis sedangkan proses mengeluarkan zat-zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran sel disebut eksositosis.
2.2 pengertian
Telur
asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur
yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk
menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik,
meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa
telur asin bisa mencapai satu bulan (30 hari).
Telur
adalah benda bercangkang yang mengandung zat hidup bakal anak yang dihasilkan
oleh hewan dari golongan unggas (ayam, itik, burung, dll) dan hewan amfibi
(ular, biawak, buaya, dll). Telur ini biasanya terdiri dari sel kuning telur
(embrio ; zat hidup bakal anak) dan semen (cairan putih kental), dan setiap
telur memiliki jangka waktu pengeraman yang berbeda untuk proses penetasan
(lahirnya spesies baru).
Telur asin merupakan lauk yang cukup akrab dan ekonomis bagi
kebanyakan orang. Apalagi di saat sekarang, di mana harga-harga kebutuhan pokok
melambung tinggi sehingga telur asin menjadi salah satu lauk alternatif bagi
sebagian orang. Mengapa? karena harganya yang terjangkau, bergizi dan praktis
sebab tidak perlu memasaknya lagi. Oleh karena itu membuat telur asin bisa
menjadi alternatif bagi kita untuk memulai berwirausaha sendiri.
Sebagaimana yang kita ketahui, telur asin adalah
telur bebek yang rasanya asin. Tetapi, telur asin rasa bawang mungkin baru kali
pertama anda dengar. Nah, dengan inovasi ini diharapkan orang menjadi tertarik
kepada produk telur asin yang tidak biasa ini. Sebenarnya cara pembuatan telur
asin rasa bawang sangat sederhana dan sama dengan membuat telur asin biasa,
bedanya hanya adanya penambahan parutan bawang putih ke media rendaman telur
selain garam.
Dalam
pembuatan telur asin ini, telur yang biasa digunakan adalah telur ayam atau
telur itik, dan sebagian besar menggunakan telur itik yang memiliki kualitas
tinggi, karena ukurannya yang lebih besar dari pada ukuran telur ayam kampung.
Dan telur- telur ini tidak hanya dapat diproses dengan farian rasa asin
saja, melainkan dapat dibuat dalam bentuk farian rasa yang lain; contohnya rasa
bawang, rasa strawberry dan rasa- rasa yang lainnya. Namun pada pelatihan ini
kami akan mencoba membuat telur asin dengan rasa bawang.
BAB III
PEMAPARAN
1. Pembuatan
telur asin rasa bawang
Tujuan
: untuk membuktikan bahwa bawang yang telah dihaluskan dapat meresap kedalam
telur melalui proses osmosis
Alat dan Bahan
·
Ember plastic
·
Alat pengaduk
·
Blender
·
panci
·
Telur ayam/bebek 10 butir
·
Bawang putih 2 ons
·
Tawas
·
Garam dapur 1 0ns
·
Abu gosok 2 ons
·
Serbuk bata merah 4 ons
CARA
MEMBUAT
1. Telur
dicuci hingga bersih
2. Bawang
putih di blender (tambahkan air lalu rebus sampai air tersebut mendidih)
3. Siapkan
ember, isi abu gosok, serbuk bata dan tawas, aduk hingga rata . tambahkan garam , lalu aduk hingga garam
terlarut
4. Masukkan
bawang putih yang sudah halus
BAB
IV
PENUTUP
1.1 Penutup
Setelah proses pelatihan
keterampilan pembuatan telur asin ini selesai, penulis mengharapkan tentunya
hal ini menjadi satu hal yang bermanfaat bagi masyarakat luas umumnya dan para
peserta pelatihan khususnya. Kemudian keterampilan dan keahlian yang telah diperoleh
dari Pendidikan Berwawasan kemasayarakatan ini dapat berdaya guna bagi peserta
pelatihan dan mungkin lebih jelasnya akan timbul pengusaha telur asin yang
memiliki pangsa pasar yang luas dan mampu memberikan peluang kerja bagi
masyarakat sekitar.
Lebih lanjut penulis dengan melengkapkan penulisan makalah
hasil pelatihan ini, kiranya dapat menjadi salah satu bahan bacaan yang
bermanfaat bagi para pembaca yang haus akan ilmu dan keterampilan, untuk dapat
mempersiapkan diri dalam kompetisi persaingan yang sehat dalam hal penciptaan
peluang kerja yang produktif.
Terakhir penulis mengharapkan kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya, dan tidak lupa penulis juga mengharapkan kritikan
dan saran yang sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan isi daripada
makalah ini. Mudah- mudahan Tuhan selalu melimpahkan ridho dan kasih sayang-Nya
kepada kita semua.
1.2 Kesimpulan
Telur asin mengalami proses
osmosis dimana yaitu
perpindahan melekul air melalui selaput semipermiabel dari larutan yang
hipotonis (kepekatan rendah) ke larutan hipertonis (kepekatan tinggi).
DAFTAR
PUSTAKA
·
Suwarno.2007.Panduang Pembelajaran Biologi
Untuk SMA Dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan .
sip mantep infonya gan..
BalasHapusBisa di coba juga yaa..
BalasHapus