VIVAnews - David Nesvorny, peneliti dari Southwest
Research Institute menyebutkan, ada kemungkinan bahwa tata surya
dahulunya memiliki 5 planet raksasa. Bukan empat planet seperti yang ada
saat ini.
Seperti diketahui, saat baru terbentuk, planet-planet
yang ada di tata surya belum memiliki orbit yang stabil dan kemungkinan
besar Jupiter pernah mendekat ke arah Matahari sebelum kembali ke
posisinya.
Tetapi, bagaimana Jupiter bisa berpindah posisi tanpa
menyebabkan Bumi bertabrakan dengan Mars atau Venus tidak bisa
diketahui. Namun, lewat simulasi komputer, dengan menambahkan sebuah
planet raksasa dengan massa serupa dengan planet Uranus atau Neptunus,
akhirnya semua masuk logika.
Simulasi komputer menunjukkan, satu
buah planet besar telah dikeluarkan dari tata surya oleh Jupiter.
Setelah planet raksasa di tata surya tinggal empat buah, Jupiter
kemudian bisa berpindah kembali ke posisi awal dan membuat susunan
planet-planet tersisa menjadi seperti saat ini tanpa mengganggu
planet-planet dalam.
“Kemungkinan bahwa pada awalnya sistem tata
surya memiliki lebih dari empat planet raksasa dan kemudian melepaskan
beberapa di antaranya tampak dimungkinkan jika melihat temuan sejumlah
planet yang bergerak bebas di ruang antar galaksi beberapa waktu
terakhir,” kata Nesvorny, seperti dikutip dari Astronomy Now, 13 November 2011.
Nesvorny
menyebutkan, temuan-temuan itu mengindikasikan bahwa proses pengusiran
planet-planet dari sistem tata surya merupakan hal yang umum terjadi.
Temuan ini sendiri dipublikasikan di jurnal The Astrophysical Journal Letters.
Perpindahan posisi planet Jupiter saat sistem tata surya baru lahir
sendiri sudah diteliti sejak lama. Menurut pelenliti, salah satu efek
sampingnya adalah yang mengakibatkan ukuran planet Mars menjadi kerdil dibanding planet-planet tetangganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar