VIVAnews – Timnas Indonesia U-23 sukses mengantongi
satu tiket ke babak semifinal SEA Games XXVI dengan masih menyisakan
satu pertandingan. Kepastian tersebut dipastikan usai Tim Merah Putih
mengalahkan Thailand 3-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu 13
Oktober 2011.
Indonesia lolos ke babak semifinal dengan meraih rekor sempurna: 3
kemenangan dari 3 pertandingan. Tim Garuda Muda mengalahkan Kamboja 6-0,
menaklukkan Singapura 2-0 dan mengandaskan Thaland 3-1.
“Secara umum dapat saya simpulkan permainan Indonesia cukup bagus.
Kita selalu menang dalam 3 pertandingan. Saya melihat peningkatan dari
satu pertandingan ke pertandingan yang lain,” ujar pelatih Semen Padang,
Nilmaizar saat dihubungi VIVAnews, Senin 14 November 2011.
Pendapat berbeda dilontarkan mantan pelatih timnas Indonesia, Benny
Dollo. Menurut pria yang kerap disapa Bendol itu permainan timnas masih
belum teruji karena dalam dua laga terakhir tim lawan mendapatkan kartu
merah.
“Saya rasa Indonesia masih belum benar-benar mendapatkan ujian
berarti. Saya belum bisa menilai ada peningkatan atau tidak karena dalam
dua laga terakhir tim lawan selalu mendapat kartu merah,” ujar Bendol.
“Saat melawan Singapura tim lawan hanya bermain dengan 10 orang.
Sedangkan kemarin Thailand hanya 9 pemain. Seharusnya melawan 9 pemain
pemain bisa tampil lebih tenang, kita seharusnya bisa berbuat lebih,”
lanjutnya.
Menurut Bendol, Indonesia harus melupakan hasil-hasil di babak penyisihan jika ingin meraih emas SEA Games.
“Mental para pemain masih harus dijaga, karena pertandingan semifinal
nanti akan berbeda. Tim kita belum melalui ujian berarti terutama saat
lawan mencetak gol terlebih dahulu. Namun saya yakin tim ini bisa meraih
emas,” ujar Bendol.
Kelebihan RD
Bendol juga menyoroti kekuatan
pelatih timnas U-23, Rahmad Darmawan. Menurut Bendol, RD telah berhasil
menyatukan karakter pemain timnas yang berbeda-beda.
“Sebagai pelatih lokal, RD punya kekuatan. Dia bisa melihat latar
belakang suku dan juga karakteristik para pemain. Lain halnya dengan
pelatih asing yang biasanya tidak memahami budaya Indonesia yang berbeda
dengan negaranya,” ujar Bendol.
Pendapat serupa juga dikemukan Nilmaizar. “Rahmad sudah mengerti karakteristik pemain. Dia bisa menanamkan motivasi dan fighting spirit para pemain,” kata Nilmaizar.
Hal positif lainnya dari timnas U-23 adalah semakin padunya para
pemain Papua. Titus Bonai, Patrich Wanggai, dan Okto Maniani tampil
gemilang selama penyelenggaraan SEA Games.
“Saya rasa permainan pemain asal Papua sangat bagus, berbeda di tim
senior yang sempat dikucilkan, seperti Tibo yang pernah dicap
indisipliner ternyata dia tampil gemilang. Saya rasa hal-hal kecil
seperti itu tak perlu dibesar-besarkan. Kalau punya kualitas bagus itu
tak masalah,” ucap Bendol.
“Inilah kekuatan Rahmad Darmawan. Dia bisa menyatukan tim dengan
melihat karakteristik pemain dari suku yang berbeda,” lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar