KARYA ILMIAH
“PENTINGNYA PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH”
DIBUAT OLEH :
Ø FALAH
ACHMAD BAGUSTI
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji serta syukur
kehadirat ALLAH SWT, Karunia dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan karya
ilmiah yang berjudul “Pentingnya Pembangunan Berwawasan Lingkungan”
Adapun tujuan kami membuat karya
limiah ini sebagai bahan acuan dan evaluasi agar kita termotivasi untuk menjaga
lingkungan sekitar lingkungan sekolah sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
lingkungan, demi kelangsungan proses belajar mengajar yang kondusif.
Kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada bapak azwar isahak selaku guru bahasa Indonesia dan
semua pihak yang telah memungkinkan karya ilmiah ini dibuat.
Dalam hal ini kami menyadari bahwa
banyak sekali kekurangan dalam proses pembuatan karya ilmiah ini. Untuk itu kami mengharapkan saran dari
berbagai pihak sehingga membawa hasil yang maksimal seperti apa yang kita
harapkan . semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembacanya.
Babakan Madang, 26 Februari 2012
ABSTRAK
Sekolah
merupakan tempat menimba ilmu, atau menggapai mimpi untuk meraih cita-cita yang
di inginkan. Untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif,
diperlukan tempat yang nyaman.
Banyak faktor yang menyebabkan nyaman atau
tidaknya proses belajar mengajar yang kondusif, salah satunya system
pembangunan sekolah yang berwawasan lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan gedung sekolah
dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Jika pembangunan berwawasan
lingkungan di setiap sekolah diterapkan, tentu ini akan menunjang efektifitas
proses belajar mengajar.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengamati tata letak pentingnya pembangunan berwawasan
lingkungan di sekolah, khususnya SMA Negeri 1 babakan madang sebagai bahan
penelitian.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Latar belakang disusunnya karya ilmiah ini
adalah untuk memenuhi tugas. Karya ilmiah
ini membahas tentang pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan perbincangan
yang sedang hangat dibicarakan oleh warga sekolah. Pembangunan berwawasan
lingkungan diterapkan dalam penanggulangannya. Disini penulis berusaha
menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan
topic yang akan diperbincangkan.
1.2 Permasalahan
permasalahan yang
diambil adalah:
1. apa
pengertian dari pembangunan berwawasan lingkungan ?
2. apakah
sekolah SMAN 1 babakan madang telah menerapkan pembangunan berwawasan
lingkungan ?
3. Apa
saja akibat yang ditimbulkan dari ketiadaan pembangunan sekolah berwawasan
lingkungan?
4. Bagaimana
cara mengatasinya?
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai
bahan sosialisasi pembangunan berwawasan lingkungan
2. Untuk
memberikan gambaran kepada siswa/siswi dalam pengendalian kerusakan di
lingkungan sekolah
1.4 Manfaat
penelitian
Manfaat dari penyusunnan karya ilmiah ini
adalah sebagai berikut :
1. Agar
siswa/siswi dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan tentang pembangunan
berwawasan lingkungan.
2. Agar
siswa/siswi dapat menerapkan cara-cara dalam penanggulangan masalah lingkungan
disekolah dengan sekolah.
BAB II
Landasan Teori
2.1 Ringkasan
Materi
Sejak
tahun 1950-an masalah lingkungan mendapat perhatian serius, tidak saja dari
kalangan ilmuwan, tetapi juga politisi maupun masyarakat umum. Perhatian
tersebut tidak saja diarahkan pada terjadinya berbagai kasus pencemaran
terhadap lingkungan hidup tetapi juga banyaknya korban jiwa manusia. Kesadaran umat manusia akan masalah
lingkungan hidup semakin meluas yaitu dengan diadakannya Konferensi PBB tentang
lingkungan hidup manusia di Stockholm, Swedia tanggal 5-16 Juni 1972.
Konferensi ini merupakan perwujudan kepedulian bangsa-bangsa di dunia akan
masalah lingkungan hidup dan merupakan komitmen prima bagi tanggung jawab
setiap warga negara untuk memformulasikannya dalam setiap kebijaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup. Hasil dari konferensi ini adalah : (1) Deklarasi
tentang Lingkungan Hidup Manusia, terdiri atas mukadimah (Preamble)
dan 26 prinsip dalam Stockholm Declaration ; (2) Rencana Aksi
Lingkungan Hidup Manusia (Action Plan) yang terdiri dari 109
rekomendasi. Deklarasi dan rekomendasi dari konferensi ini dapat dikelompokkan
menjadi lima bidang utama yaitu pemukiman, pengelolaan sumber daya alam,
pencemaran, pendidikaan dan pembangunan. Deklarasi Stockholm juga menyerukan
agar bangsa-bangsa di dunia mempunyai kesepakatan untuk melindungi kelestarian
dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup bagi kehidupan manusia. Konferensi
yang mencetuskan Deklarasi Stockholm tersebut melahirkan
konsep ecodevelopment. Pencetus konsep ini adalah Maurice
Strong yang kemudian dipopulerkan oleh Ignacy Sachs
yang memberikan definisi sebagai berikut :
Sejalan dengan gagasan ecodevelopment
tersebut maka pembentukan WCED (World Commission on
Environment and Development) oleh PBB tahun 1983 mempunyai andil yang sangat besar dalam merumuskan
wawasan lingkungan dalam pembangunan di semua sektor. Pendekatan yang dilakukan WCED
terhadap lingkungan dan pembangunan dari
6 (enam) aspek yaitu : keterkaitan, berkelanjutan, pemerataan, sekuriti dan
resiko lingkungan, pendidikan dan komunikasi serta kerjasama internasional.
Disadari
sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan
berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam jelas mengandung resiko
terjadinya perubahan ekosistem yang selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik
yang bersifat negatif maupun yang positif.
Oleh
karena itu, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan seharusnya selain berwawasan
sosial dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
Bagaimana pentingnya
pembangunan yang memperhatikan lingkungan sangatlah penting kaitannya dalam
kenyamanan proses belajar mengajar
2.2 pengertian
lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah,
lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di
kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan
abiotik berupa udara,
meja kursi, papan tulis, gedung sekolah,
dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Pembangunan berwawasan lingkungan
adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam
dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan
kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya.
BAB
III
PEMAPARAN
1.
Kondisi
di lingkungan sekolah SMAN 1 Babakan
Madang
·
Kelas
Ruangan kelas yang digunakan
berjumlah 8 buah, yang terdiri dari 3
kelas X (X-1, X-2, X-3 ), 2 kelas XI (XI-IPA, XI-IPS), 3 kelas XI (XII-IPA,
XII-IPS1, XII-IPS2).
Kondisi lingkungan untuk kelasX-1,
X-2, dan X-3 cukup baik. Tergantung bagaimana perawatan kelas dari diri
masing-masing siswa . untuk kelas XI-IPA
memiliki fasilitas yang cukup lengkap. namun yang menjadi kendala bagaimana
kondisi lingkungan di belakang kelas tersebut , yaitu terjadinya longsor
sehingga meretakkan dinding kelas yang mengakibatkan ketika hujan datang
molekul air meresap ke celah dinding dan menggenangi ruangan kelas. Hal ini juga
sangat membahayakan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sedang
berlangsung.
Untuk kelas XI-IPS, XI-IPA,
XII-IPS1, dan XII-IPS2 boleh dikatakan adalah tata ruang yang sangat sempurna
dan sangat kondusif untuk proses kegiatan belajar mengajar berlangsung,
Letaknya pun cukup baik dimana pemandangan eksotis tersaji.
·
Kantin sekolah
Kantin merupakan tempat untuk
melepas dahaga setelah lelah menuntut ilmu.
kondisi yang ada di kantin saat ini masih jauh dari harapan. Tempatnya
kotor dan becek ketika hujan dan dekat dengan sumur resapan air membuat kantin
di sekolah seperti kurang diminati untuk di datangi. Untuk itu perlu dicari
solusi bersama bagaimana memposisikan kantin yang baik.
·
Toilet
Kondisi lingkungan toilet di
lingkungan SMAN 1 Babakan Madang sangat buruk . banyak sekali kekurangan yang
terjadi di dalam. Karena toilet yang tersedia hanya 3 . 2 toilet untuk siswa
dan 1 toilet untuk guru. terkadang pula
siswa menggunakan toilet guru karena ada salah satu toilet yang rusak atau
tidak ada airnya.
Sebenarnya ada 2 toilet yang
berlokasi di sebelah kelas XI-IPS. mungkin karena letaknya yang mengharuskan
kita untuk pergi ke lantai atas tak ada yang mengunjungi toilet tersebut dan
akhirnya tidak terawat.
·
Ruang guru
Nasibnya tak jauh berbeda dengan kelas
XI-IPA. Mungkin dikarenakan letaknya yang bersebelahan. Ruangan guru sering
tergenang air ketika hujan datang. Ini karena tidak adanya sluran air yang
mencegah turunnya air dari dataran tinggi di belakangan ruangan
·
Lapangan sepakbola & voli
Kondisinya sangat baik, tergantung
bagaimana cara pemeliharaan warga sekolah dan limgkungan sekitar
·
Jalan
Kondisi jalan cukup baik. Sangat
memperhatikan kondisi lingkungan yang berada disekitarnya
2.Akibat
tidak diperhatikannya pembangunan sekolah berwawasan lingkungan.
Tidak
diperhatikannya pembangunan sekolah dengan konsep berwawasan lingkungan
memberikan efek yang sangat nyata bagi keberlangsungan proses belajar mengajar
di sekolah, yaitu :
· kurang
efektifnya proses belajar mengajar di sekolah
· Terjadinya
kerusakan lingkungan
· Buruknya
struktur lingkungan
· Saluran
air yang kurang memadai
· Toilet
yang tidak layak
· Terjadinya
longsor
· Lantai
menjadi tergenang akibat kurangnya resapan air
· Jalanan
mejadi tergenang
3. Cara mengatasi/menanggulangi akibat dari
pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan
Banyak
hal yang bisa kita lakukan sebagai warga sekolah untuk turut berperan serta
mengatasi akibat dari pembangunan sekolah yang tidak berwawasan lingkungan. Meskipun sejujurnya ini adalah kesalahan fatal
dari konsep pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Kita harus melakukan
pencegahan Yaitu dengan cara :
·
Tanah yang curam dibuat terasering agar
tanah tersebut tidak longsor.
·
Membuat saluran air, agar air tersebut
tidak tergenang.
·
Membuat sumur resapan air
·
Melakukan penanggulan terhadap kerusakan
lingkungan yang terjadi di sekolah
·
Melakukan pengendalian lingkungan.
·
Melakukan penanaman pohon di sekitar
pekarangan kelas yang gunanya untuk
tempat resapan air
Mungkin masih banyak lagi
cara pencegahan atau penanggulangannya,
kita
sebagai warga sekolah tentunya harus menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan dan keserasian
lingkungan sekitar. Jika sekolah kita bersih, indah, nyaman dan asri itu akan
sangat memberi nafas positif, tentunya dalam kegiatan belajar mengajar
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Penutup
Dampak dari tidak diperhatikannya pembangunan berwawasan lingkungan
memang sangat banyak. Secara langsung dan tidak langsung pada manusia dan
lingkungan sekitar kita. Secara langsung yaitu ketidaknyamanan proses belajar
mengajar di sekolah, secara tidak langsung yaitu merusak ekosistem lingkungan
sekitar. Kerusakan lingkungan sangat sulit dicegah, namun sebelum terjadi
kerusakan lingkungan, sebaiknya kita mengkaji tata letak pembangunan gedung
sekolah agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Mulai dari buruknya
saluran air, toilet yang kumuh, hingga longsor yang mengakibatkan hampir sebuah
gedung kelas roboh. Semua tergantung bagaimana konsep sebuah pembangunan.
4.2 Kesimpulan
Sekolah
merupakan tempat menimba ilmu, atau menggapai mimpi untuk meraih cita-cita yang
di inginkan. Untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif,
diperlukan tempat yang nyaman. Sekolah
yang nyaman membutuhkan sebuah pembangunan yang berwawasan lingkungan .
Pembangunan
pada dasarnya adalah mengubah lingkungan dengan tujuan mengambil manfaat dari
lingkungan itu dan mengurangi atau memperkecil resiko lingkungan.
4.3 Saran
Sebaiknya setiap ada
suatu pembangunan harus melihat lingkungan sekitar, apakah dampak yang akan
ditimbulkan berikutnya dari pembangunan tersebut. Karena pada umumnya sebuah
pembangunan sekolah haruslah sebuah tempat yang bersifat nyaman, indah, asri,
dan tertata dengan baik. Disinilah dibutuhkan sebuah pembangunan yang
berwawasan lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar